Cuaca Buruk, Harga Beras Naik
Written by elshandafm on 10 February 2014
INDRAMAYU – Cuaca ekstrem dan keterlambatan dalam pendistribusian beras, mengakibatkan harga komoditas pokok tersebut naik. Di sejumlah pasar tradisional di Indramayu, harga beras mengalami kenaikan yang variatif. Pada tingkat grosir, kenaikan harga berkisar mulai Rp400 hingga Rp500 per kilogram. Kenaikan harga beras tersebut, mulai dirasakan sejak awal Februari hingga saat ini.
“Kenaikan harga seluruh jenis beras di pasar tradisional ini, mulai dirasakan sejak awal bulan ini. Dalam kondisi cuaca seperti ini, beras juga kerap datang terlambat dan itu sangat berpengaruh terhadap harga,” kata Parto, salah seorang pedagang beras.
Saat ini, harga beras kualitas 1 untuk jenis IR 64 mencapai Rp8.800 per kilogram. Padahal sebelumnya masih pada kisaran Rp8.400 per kilogram. Selain beras jenis tersebut, kenaikan juga terjadi pada beras jenis Pandanwangi dan beras C4 yang mengalami kenaikan Rp300 per kilogram.
Diakui pedagang, kenaikan tersebut juga karena harga gabah di tingkat petani cukup tinggi. Banjir yang melanda juga mengakibatkan petani di beberapa daerah mengalami gagal panen. Kondisi itu diperparah dengan belum masuknya masa panen di beberapa daerah lain sebagai penyuplai beras.
Sehingga harga diprediksi akan terus mengalami kenaikan. Kenaikan harga juga disebabkan terhambatnya pengiriman beras, akibat kerusakan jalur pantura sebagai akses utama dalam pengiriman barang. Kerusakan jalan tersebut, membuat biaya distribusi membengkak sehingga mempengaruhi harga barang yang dikirim.
“Kenaikan harga saat ini diperkirakan masih akan terus terjadi. Bisa sampai Rp9 ribu per kilogram atau lebih hingga pertengahan bulan ini,” ujarnya.
Pedagang berharap operasi pasar untuk dapat meredam gejolak harga tersebut. Bila tidak segera dilakukan operasi pasar, pedagang mengkhawatirkan lonjakan harga kebutuhan pokok tersebut semakin tak terkendali. Harga yang semakin tidak terkendali akan berpengaruh pada menurunnya daya beli konsumen. (cip)