MAJALENGKA, (PRLM).- Warga Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka diresahkan oleh adanya pampire, mahkluk penghisap darah hewan ternak, hingga mengakibatkan seluruh kambing, domba dan ayam yang kandangnya berada di hutan mati kehabisan darah diduga akibat dihisap.
Hingga kini belum diketahui jenis binatang apa yang menghisap darah ternak hingga mati tersebut. Menurut keterangan sejumlah warga, ternak-ternak para petani di Desa Nunuk diketahui mati dengan kondisi luka di bagian leher sedangkan di bagian tubuh lainnya tidak terdapat luka apapun selain luka lecet. Kalaupun ada yang luka di bagian badan hanya satu ekor domba milik Aas, karena bagian jantungnya hilang diduga dimakan binatang penghisap darah tersebut.
Berdasarkan catatan warga sejak awal Februari hingga Minggu (9/2/2014), sudah ada sekitar 31 ekor domba dan kambing yang mati, serta puluhan ekor ayam yang rata-rata mati akibat darahnya dihisap sedangkan bagian tubuhnya dibiarkan tak di makan.
“Rata-rata ternak yang mati itu yang kandangnya berada jauh dari pemukiman, dalam satu kandang tidak pernah tersisa semua mati,” ungkap Husain yang menyimpa domda di Gunung Jukut.
Domba lainnya yang mati antara lain adalah milik Elas sebanyak 8 ekor yang kandangnya berada di Blok Gunung Hanjuang, milik Aas sebanyak 9 ekor yang kandangnya berada di Blok Sudimara, milik Juju 4 ekor, milik Ujang sebanyak 4 ekor yang kandangnya berjarak sekitar 500 m dari Kampung Cirelek.
“Petani di Nunuk kan rata-rata menyimpan kambing dan domba di hutan agar memudahkan mencari pakan,” kata Husain.
Para pemilik domba tidak mengetahui jam berapa mahkluk penghisap darah tersebut datang ke kandang dan menghisap dara domba dan kambing. Karena para peternak baru mengetahui domba mereka seluruhnya mati pada pagi hari sekitar pukul 6.30 WIB saat mereka hendak memberi pakan.
“Kami biasanya berangkat dari rumah ke kandang pukul 06.00 pagi, biasanya kami langsung meberi makan hasil nyabit rumput kemarin. Namun betapa kagetnya ketika datang ternyata semua domba sudah mati namun tidak ada luka di bagian tubuhnya,” ungkap Elas.
Semula dia menduga ternaknya mati keracunan, namun setelah diteliti ternyata di bagian leher ternak terdapat luka gigitan namun tidak begitu besar.
Demikian juga dengan domba milik Aas yang kandangnya terletak di Blok Sudimara berjarak sekitar 7 km dari kandang milik Elas. Anehnya kambing milik Elas satu di antaranya bagian jantungnya diambil dan diduga dimakan mahluk tersebut.
Empat ekor domba milik Ujang diketahui mati pada Sabtu pagi kemarin. Dia menduga binatang yang menghisap darah ternaknya tersebut adalah anjing hutan (ajag). Karena menurutnya ada jejak kaki di sekitar kandangnya seperti jejak kaki anjing dan diduga jumlahnya lebih dari tiga ekor.
“Jigana ajag nu nyedotan getih domba jeung hayam teh, tapakna jiga anjing (sepertinya anjing hutan yang menghisap darah domba dan ayam utu, karena ada jejaknya seperti kaki anjing),” ungkap Ujang.
Menurut para peteranak peristiwa semacam ini pernah terjadi tiga tahun lalu hingga menghabiskan puluhan ekor domba dan bahkan kerbau. Semula warga menduga binatang pampire tersebut telah hilang karena tahun berikutnya tidak terjadi lagi. “Eh ternyata sekarang muncul lagi,” kata Aas.(C-31/A-147)***