Ribuan Ton Ikan Mati Karena Virus Herpes
Written by elshandafm on 5 February 2014
CIANJUR, (PRLM).- Jumlah jaring apung (japung) yang sudah terlalu banyak dan tak lagi ideal membuat ikan budidaya di Waduk Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur lebih rentan terserang penyakit. Kondisi itu merugikan petani japung.
Belum selesai terkena arus (upwelling) akibat curah hujan tinggi, petani Japung Jangari dalam seminggu merugi kembali karena kematian ikan akibat virus herpes.
“Sebenarnya memang sudah tidak ideal. Sudah terlalu banyak jumlah japung di Jangari. Padahal pemberian jarak itu bisa mengurangi penyebaran virus. Kalau sudah begini pasti virus menyebar dengan cepat,” kata Kepala Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Cianjur, Djoni Rozali kepada “PRLM”, Selasa (4/2/2014).
Meskipun demikian, Djoni mengatakan tidak bisa membatasi jumlah japung yang terus ada di Jangari karena yang berwenang memberikan izin ada di pemerintah provinsi. Pemkab Cianjur, kata dia, hanya sebagai pendamping dan pembinaan saja ke petani Japung.
“Padahal kalau mau memutus penyebaran penyakit ya dengan mengendalikan jumlah japung karena pakan ikan dengan jumlah japung yang tak terkendali akan semakin banyak mengendap di dasar waduk yang itu bisa menjadi penyebab virus. Virus ada selain karena cuaca buruk juga karena kondisi perairan yang sudah terkontaminasi,” tuturnya.
Sementara itu, H Dadan (40) seorang petani KJA mengharapkan, pemerintah dapat mencari solusi pencegahan penyebaran virus. Karena hingga saat ini jenis virus tersebut belum ada obatnya.
“Akibat terserang virus jumlah ikan yang dibudayakan menjadi berkurang, terutama jenis ikan mas, karena ikan jenis ini sangat rentan terserang virus,” ucapnya.